Salam Onklik, Berita menghebohkan datang dari salah satu Kabupaten terkecil di Nusa Tenggara Timur – Sabu Raijua. Pada hari Senin 1/10/2012 sekitar 44 Ekor Ikan Paus berjenis Pilot Whale terdampar di Pantai Haingahu kampung Kohabe Kecamatan Liae – Sabu Raijua setidaknya 40 ekor Ikan Paus tewas dan 4 ekor berhasil dilepas kembali kelaut lepas.
Diceritakan Nelayan setempat, kejadian tersebut baru diketahui Senin Pagi hari ketika para Nelayan hendak melaut. “Kami berusaha dorong ke laut lepas, tetapi ikan-ikan itu kembali lagi, hanya 4 ekor ikan Paus yang berhasil dikembalikan ke lautan lepas selebihnya mati karena terlalu lama berada di daratan” kejadian ini membuat kami terkejut karena tidak biasanya Ikan Paus terdampar sebanyak ini.
Ketika hendak di evakuasi, dari 44 ekor ikan paus hanya 4 ekor yang masih bernapas sehingga dapat dilepaskan kembali ke laut lepas, sedangkan sisanya mati karena terlalu lama berada di daratan. Untuk meyiasati kejadian tersebut warga sepakat untuk membuat acara adat pemotongan daging Ikan Paus agar dibagikan kepada warga sekitar.
Dari informasi yang saya dapatkan banyak asumsi yang berkembang dimasyarakat tentang fenomena tersebut. Ada yang menyebutkan kejadian tersebut merupakan tanda-tanda akan terjadinya musibah alam sehingga banyak warga mulai bersiap-siap akan keadan tersebut, mengingat Kabupaten Sabu Raijua merupakan sebuah pulau kecil yang terpisah dari daerah lainnya. Ada juga asumsi dari Bupati Sabu Raijua Bpk. Marthen Diratome yang mengatakan bahwa itu merupakan akibat dari derasnya arus lautan di perairan Sabu sehingga menggangu fungsi Sonar Ikan Paus yang sedang bermigrasi, ada pula pendapat beberapa warga yang mengatakan bahwa itu pengaruh dari penggunaan Bom Ikan yang sering dilakukan oleh Nelayan luar.
Apapun asumsinya toh kejadian ini harus segera ditelusuri sebab-sebabnya,bukan tidak mungkin hal tersebut merupakan tanda atau peringatan dari Sang Pencipta untuk kita lebih berhati-hati kedepannya. Salam onklik :).